Translate

    Kamis, 03 Mei 2012

    Ikan Badut yang Lucu


    Ikan badut atau ikan anemon berasal dari famili Pomacentridae. Salah satu famili terbesar dalam komunitas ikan karang. Hingga saat ini diketahui ada sekitar 28 (dua puluh delapan) spesies. 27 (dua puluh tujuh) spesies diantaranya termasuk dalam marga Amphiprion dan satu lainnya marga Premnas.

    Ikan badut umumnya berwarna kuning, oranye, kemerahan, hitam dan putih dengan motif badan cenderung berupa garis. Kemungkinan warna dan motifnya yang berwarna menyala ini yang membuatnya dijuluki badut/clown. selain tentu saja bentuknya yang cenderung bulat. Ukuran maksimalnya bisa mencapai 10 – 18 cm. Uniknya, ikan badut jantan cenderung memiliki tubuh lebih kecil daripada betinanya.

    Ikan badut diketahui merupakan ikan yang mempunyai daerah penyebaran yang relatif luas, terutama di daerah seputar Indo Pasifik. Satu jenis, yaitu Amphiprion bicinctus, diketahui merupakan spesies endemik Laut Merah. Mereka, pada umumnya, dijumpai pada laguna-laguna berbatu di seputar terumbu karang, atau pada daerah terumbu dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih.
    Di habitatnya, tepat seperti yang disebutkan Nemo dalam dialog di atas, ikan-ikan ini hidup bersimbiosis mutualisme dengan anemon (salah satu hewan invertebrata laut, melekat pada substrat dan memiliki tentakel menyerupai jari-jari).
    Ikan badut tidak menempati semua anemon. Pada umumnya tiap spesies memiliki kecenderungan tinggal pada jenis anemon tertentu. Anemon marga Heteractis dan Stichodactyla merupakan yang paling sering dijumpai bersimbiosis dengan ikan badut.
    Di alam, ikan badut tidak pernah pergi jauh dari anemonnya. Jadi selain menyediakan makanan untuk ikan badut, anemon juga memberikan perlindungan bagi ikan badut untuk menghindari pemangsanya.
    Makanan ikan badut biasanya berupa invertebrata kecil yang  melekat di tentakel anemon. Umumnya invertebrata ini membahayakan anemon. Di sisi lain kotoran dari ikan badut memberikan nutrisi untuk anemon. Ikan badut merupakan ikan omnivore (pemakan hewan dan tumbuhan), jadi selain invertebrata kecil alga juga diketahui memenuhi 20 – 25% kebutuhan nutrisinya.
    Anemon memiliki sengatan beracun yang hanya dapat ditahan oleh ikan badut dan beberapa jenis ikan damsel yang lain, mekanisme tersebut dapat terjadi karena lapisan lendir pada ikan badut sebagian besar berbahan dasar gula bukan protein. Hal ini akan menjadikan anemon tidak mengenali ikan sebagai musuh sehingga anemone tidak menyengat ikan badut.
    Tubuh ikan badut mengalami koevolusi dengan spesies anemon spesifik yang biasa ditempati sehingga tubuhnya membentuk semacam kekebalan dari sengatan anemone yang ditempati. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap Amphiprion percula menunjukkan spesies ini dapat mengembangkan resistensi terhadap racun dari Heteractis magnifica, tetapi ia tidak sepenuhnya terlindungi, karena telah ditunjukkan secara eksperimental ikan tersebut mati ketika kulit tubuhnya yang tidak berlendir tersengat oleh anemon.
    Ikan badut hidup dalam kelompok kecil dalam satu anemon. Kelompok ini terdiri dari pasangan induk, beberapa ikan jantan muda, dan beberapa juvenil (anakan ikan) yang berkelamin jantan. Ketikan betinanya mati, ikan jantan yang dominan akan berubah kelamin menjadi betina, strategi ini dikenal sebagai sequential hermaphroditism (perubahan kelamin secara berurutan), karena semua ikan badut terlahir jantan dan ketika dalam kelompoknya tidak memiliki betina salah satu dari mereka akan berubah menjadi betina.
    Ikan badut meletakkan telurnya di permukaan datar dekat dengan anemon tuan yang ditinggali. Di alam, Ikan badut bertelur sekitar saat bulan purnama dan pejantannya akan menjaga telur-telur ini sampai mereka menetas sekitar 6 – 10 hari kemudian, biasanya penetasan terjadi saat malam hari, kurang lebih 2 jam setelah matahari terbenam.
    Ikan badut adalah jenis ikan hias air laut yang berhasil dikembangbiakkan di penangkaran dalam skala besar. Ikan badut dapat menjalani siklus hidupnya di bak-bak adan aquarium, walaupun ada beberapa spesies yang menjadi sangat agresif ketika dibiakkan di penangkaran.

    Sumber : www.goblue.or.id